Hufft… Pagi ini Aku ingin sedikit menyampaikan hasil belajarku di sekolah. Kali-kali lah… Berbagi ilmu ke Teman-teman semua… Eh, tapi jangan heran. Sekolahku membahas tentang sebaik-baik makhluk itu lho! Kira-kira, siapakah dia? Apakah dia ada di sekitar Kita? Yuk! Ada bunga mawar disambar kilat, markilat! Mari Kita lihat! Disimak baik-baik ya…
Di sekolah, Aku belajar tentang Tadabbur Q. S. At-Tin… Dan disini ada sebuah tema besar yang akan Kita bahas sekarang. Disana, tepatnya di ayat 1-3, Allah bersumpah dengan ke empat makhluknya yang mulia. Mereka adalah buah Tin, buah Zaitun, bukit Thursina, dan kota yang aman (Mekah). Ternyata, di balik semua sumpah tersebut… Allah sebenarnya ingin menegaskan. Bahwa Dia telah menciptakan salah satu makhluknya dengan sebaik-baik bentuk. Siapakah makhluk itu? Yap, dia adalah manusia! Iya, manusia.
Jika Kalian suka membaca fakta-fakta tentang tubuh manusia, pasti Kalian akan takjub dan terkagum dengan ciptaan Allah yang ada pada diri Kita ini. Hal itu menunjukkan bahwa Kita memang makhluk terbaik yang Allah ciptakan. Kita diberi akal, ilmu, jiwa, dan pemahaman. Kita juga diberi fisik yang jauh lebih baik dari makhluk lainnya. Sebagai contoh, lihatlah burung hantu. Burung hantu memang bisa memutar kepalanya hingga 270 derajat dalam satu arah. Kenapa Allah menciptakannya seperti itu? Ternyata, burung hantu tidak bisa menggerakkan bola matanya. Sehingga dia harus memutar kepalanya untuk melihat keadaan di sekitarnya. Sedangkan manusia, mereka memang tidak bisa memutar kepalanya seperti burung hantu. Tapi mereka bisa memutar bola mata ke arah mana saja. Melirik keadaan di sekitar Kita dengan mudah. Bayangkan, bagaimana rasanya tidak bisa melirik ke kanan atau ke kiri?
MasyaAllah… Betapa indahnya ciptaanNya… Tapi! Ternyata manusia yang ditinggikan derajatnya dengan akal itu, bisa menjadi makhluk terendah.. Lho? Kok bisa? Bisa saja… Jika manusia tidak menggunakan akal, ilmu, jiwa, dan pemahaman, dan fisik terbaiknya untuk beribadah kepada Allah. Adapun, jika manusia itu beriman dan melakukan amal shalih, maka baginya pahala yang tiada putus-putusnya! Maka, Kita sebagai makhluk terbaik harus beriman dan melakukan amal shalih. Agar tidak menjadi makhluk paling rendah, hingga diletakkan di tempat yang serendah-rendahnya (Neraka). Na’udzubillah min dzalik…
Ingatlah, Kita diciptakan dengan bentuk terbaik. Walau ada dari Kita yang kulitnya tidak menarik atau dia memiliki kecacatan, tapi dia pasti masih memiliki kelebihan lain. Walau ada seseorang yang buta, tapi dia masih punya akal untuk berfikir. Akal itulah yang membuat derajat manusia lebih tinggi dari makhluk Allah lainnya. Tujuan Allah menciptakan semua ini, adalah agar Kita beribadah kepadaNya. Aku ingatkan sekali lagi, beribadah kepadaNya! Itulah cara agar Kita tidak menjadi makhluk paling rendah…
Semoga bermanfaat ya… Untuk yang kali ini… Jadilah makhluk terbaik dengan menjaga fitrah awal manusia, yaitu mengenali dan beribadah kepada Penciptanya. Jaga juga… Pemberian Allah yang ada pada diri Kita ini… Gunakan semua pemberian Allah itu untuk hal yang bermanfaat!
By : Cinap (Nafisah L.T)
NB : Tulisan dikutip dari buku Modul Tadabbur Juz 30 Kuttab Al-Fatih di halaman 196-208 dan dari penjelasan Tadabbur At-Tin di Kelas Qonuni 3 Akhwat
Betul naaf 😻
Iya dong.. Itu kan tugas Kita sebagai khalifah di bumi