Wahai kawan semua
Sebelum kami tak lagi saling bertatap muka
Ku ingin menyampaikan pesan dan kata
Semoga bermanfaat untuk kita semua
Cobalah ingat masa lalu
Ketika belum ada satu hal pun yang kau tahu
Kemudian mengeja huruf satu persatu
Hingga mulai menghafal Qur’an yang tak pernah lekang oleh waktu
Masya Allah… Ingatkah kalian hai kawanku?
Tentang orang yang berjasa di balik semua itu?
Ya… Itu adalah guru kita
Asatidz dan Ustadzat
Wahai guru semua
Mohon maafkan jiwa-jiwa
Yang pernah membuat kecewa
Kita sesama manusia
Yang banyak khilaf dan lupa
Hendaknya kita saling berlapang dada
Wahai Asatidz dan Ustadzaat
Darimu kita mengambil teladan
Telah banyak waktu bersama yang kita habiskan
Setelah beberapa waktu ke depan
Kami akan melanjutkan perjalanan
Menuntut ilmu, mengharap keberkahan
Doa asatidz dan ustadzat selalu kami harapkan
Semoga kelak, kami bisa membangun generasi peradaban
Peradaban Islam nan penuh kemuliaan
Ketika kita semua sudah tak lagi bersama
Jangan lupakan sahabat yang selalu ada
Menghibur kala kau putus asa, dan jatuhkan air mata
Merekalah yang menghibur jiwa
Kala kita kesal atau terluka
Semoga kami dan guru semua
Bisa bersahabat hingga ke surga
Penulis : Thifa
Penyunting : U. Dini (semoga Allah selalu menjaganya)
Puisi ini dibaca saat Parade Tasmi’ di Kuttab Al- Fatih Malang tanggal 17 Ramadhan 1442, 29 April 2021. Dibaca oleh Sheyna dan Nafisah. Puisi dibuat sebagai kenang-kenangan sebelum lulus dari Kuttab.
aamiin… jazaakillaah khairan naf.. sudah mau menjadi teman… 🙂 maafkan temanmu yg punya banyak kesalahan ini kepadamu…
Iya.. Maaf juga klo aku pernah punya salah…
ooh ya naf, kamu tau nya?
Maksud loh… Nya? Yang apa sih…
ngomong di kolom obrolan aja
wooooke