Kalian Itu Saudara (Part 1)

Sore yang indah. Burung-burung pulang ke sarangnya. Perutnya sudah kenyang. Sunset telah menyebar di cakrawala. Angin berhembus pelan. Kebanyakan orang tengah menikmati masa istirahatnya.

Bukit berdiri kokoh nan jauh disana. Diselimuti pohon, rerumputan, dan terdapat beberapa petak tanah datar, ada yang gersang. Di lereng bukit tersebut, berdiri rumah besar. Delapan orang menghuni rumah itu. Satu lelaki tua, lima pemuda, dan dua gadis. Seekor anak serigala abu-abu betina menjadi teman untuk orang-orang itu. Serigala hasil penangkaran, jadi sudah cukup dekat dengan manusia.

Lelaki tua itu punya julukan Master. Dialah yang menjaga dan mendidik semua penghuni rumah. Sebenarnya, semua pemuda yang tinggal di rumahnya itu bukanlah anak kandungnya. Tapi anak asuh. Pemuda-pemuda itu hampir seumuran.

Pemuda bernama Frosty adalah yang tertua (diberi nama begitu karena dia suka es). Yang termuda adalah gadis bernama Imary. Kerap dipanggil Ima. Pemuda lainnya adalah Nar (artinya : Api, karena dia seperti api ; bila kecil jadi kawan, bila besar jadi lawan. Hehehe), Jaya, Boy, Akhdar (artinya : Hijau, karena dia punya mata hijau), dan Mya (baca : Mia) yang merupakan adik perempuan kandung Nar. Sedangkan serigala itu diberi nama Feefle. Matanya biru dan tatapannya tajam.

Sore itu Master sedang pergi keluar. Mya asyik bermain bersama Feefle di halaman belakang. Yang lain juga begitu. Bersantai di halaman belakang. Menikmati hawa sejuk perbukitan. Tapi tidak dengan Boy. Dia sedang di kamar Frosty. Frosty mengizinkan Boy membaca buku-buku baru miliknya di kamar pyrus-putih nya. Dengan syarat, Boy tidak boleh merusak benda atau mengotori apapun yang ada di kamarnya.

Saat sedang asyik membaca buku, Boy tidak sengaja menyentuh sebuah kertas. Karena penasaran, dia pun membaca tulisan pena yang ada di kertas itu.

“Aku tidak tahu bagaimana aku mengatakannya. Aku juga tidak tahu bagaimana menceritakannya pada orang lain, selain menulisnya di kertas ini. Sejak tiga hari yang lalu, aku merasa kesal dengan seseorang. Dia selalu berusaha membuka rahasiaku. Aku tahu dia juga selalu mencari tahu tentang aku! Kalian mau tahu siapa dia? Dia selalu berangan-angan punya kemampuan lebih di atas aku! Tebak saja. Yang menyebalkan dan selalu ‘kepo’ tentang aku. Yap, Boy!! Awas kau Boy! Aku ini pemimpin kalian! Es lebih bisa memimpin!

Ingat. Ini RAHASIA! Siapa yang membacanya tanpa izinku, tunggu pembalasan dariku! “

Boy kaget. Dia menutup mulutnya. Lalu buru-buru melipat kertas itu lagi. Apalagi setelah mendengar jejak kaki mendekat ke kamar tempatnya berada. Karena terburu-buru, dia tidak sengaja merobek kertas itu!

“Hei Boy! Kamu tidak ikut? ” Frosty membuka pintu kamar. Mengagetkan Boy.

Boy kikuk. Untungnya, dia sudah menyembunyikan kertas itu. Boy menyembunyikannya di dalam bajunya.

“Eeeh…. Ikut kemana, Frosty? ” tanya Boy dengan wajah yang seolah tak bersalah.

“Berendam di belakang bersama Feefle. Jarang-jarang kan? ”

“Iya! Aku ikut! ”

Frosty berjalan keluar. Boy menghembus nafas lega. Dia mengambil kertas itu lagi dan mencari tempat untuk menyembunyikan kesalahannya. Setelah celingak-celinguk beberapa kali, akhirnya dia menemukannya. Di dalam salah satu buku. Boy membereskan buku-buku yang baru saja dia baca, mengambil satu buku bergambar serigala, dan menyembunyikan kertas itu di buku yang telah dipilihnya.

Boy berganti baju dan bersiap berendam di belakang. Ya…. Tepatnya berenang sih…. Karena disana adanya kolam renang. Pelan-pelan, dia menutup pintu kamar Frosty. Berharap semoga Frosty tidak menemukan jejak kesalahannya.

Mereka berenang di belakang. Tak perlu lama-lama karena hari mulai malam. Ima memerintahkan mereka semua untuk segera ganti baju. Semua menaatinya. Karena kalau tidak ditaati, bisa ada keributan sampai bisa jadi kapal pecah. Hehehe…

“Hai Feefle… Saatnya masuk ke kandangmu. Nikmati makan malammu!” kata Nar sambil menggendong Feefle.

Nar dan Jaya memasukkan Feefle ke dalam sebuah ruangan dengan pintu geser kaca yang memiliki kunci kode. Disana terdapat tempat tidur yang menempel di dinding, bantal tidur di lantai, meja, lemari kecil, jendela, dan bola mainan kesukaan serigala itu. Di pintunya terdapat tulisan “Feefle” dengan warna biru dan motif cakar.

Bagaimana dengan Frosty atau Boy?

Tunggu part selanjutnya…..

 

One thought on “Kalian Itu Saudara (Part 1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *