Assalamu’ alaikum lagi….
Setelah sekian purnama aku tak menulis disini… Maka izinkan aku untuk berbagi sedikit ilmu yang aku punya. Yap. Kali ini kita akan membahas tentang seekor reptil bernama buaya.
Hei… Hewan satu ini berbeda-beda di pandangan setiap orang. Di mata beberapa orang, buaya adalah hewan jahat yang suka menyerang manusia. Namun di suatu daerah di Indonesia, ada sebuah tradisi pernikahan yang menghadirkan sebuah roti berbentuk buaya. Bagi mereka, buaya adalah simbol kesetiaan dan kesabaran. Di beberapa kalangan, buaya juga disimbolkan sebagai ‘raja’. Ada pula yang menganggap buaya sebagai hewan yang licik dan sering disematkan untuk ‘pengkhianat’. Nah, bagaimana menurutmu?
Buaya (famili Crocodylidae) adalah salah satu hewan yang banyak menghuni perairan Indonesia. Bahkan, terkadang buaya-buaya itu masuk ke pemukiman manusia. Terkadang pula menyerang manusia. Sejatinya, buaya hanya makan hewan-hewan yang biasa tinggal di sekitar sungai atau rawa tempatnya tinggal. Misalnya ; rusa, bebek, angsa, dan selainnya.
Buaya memiliki sisik keras. Ekor panjang yang membantunya untuk berenang dan melompat. Ekor panjang besar itu juga berguna untuk menyimpan cadangan lemak. Lemak itu mungkin berguna untuk menjaga suhu tubuhnya di saat dingin, juga sebagai cadangan makanan. Taring-taringnya bersilangan. Membuat buaya bisa mencengkram dan mengunci mangsanya dengan kuat. Oh ya. Hewan ini juga berganti gigi, lho!
Kecepatan lari hewan bersisik ini berkisar 24-35 km/jam. Tergantung jenis buayanya. Kekuatan gigitannya mencapai 3.700 psi. Ia termasuk hewan dengan gigitan terkuat. Dalam sehari, seekor buaya bisa makan 1-2, 2 kg daging. Atau 5% dari berat tubuhnya. Kalau mangsa di sekitarnya cukup banyak, mungkin ia bisa makan lebih banyak.
Ada sekitar 32 jenis buaya di dunia. Beberapa di antaranya adalah Buaya Muara (Crocodylus porosus), Buaya Nil (Crocodylus niloticus), Buaya Kerdil (Osteolaemus tetraspis), dan Buaya Amerika (Crocodylus acutus). Untuk buaya-buaya purba, contohnya Quinkana, Sarcosuchus, Kaprosuchus, Rhamphosuchus, dan banyak lagi.
Buaya diperkirakan telah berkeliaran di bumi sekitar 200 juta tahun yang lalu. Bentuknya pun tak banyak berubah.
Buaya punya kembaran, lho! Yaitu Caiman, Alligator, dan Gharial/Gavial. Sekilas, mereka hampir sama. Tapi… Mari kita bedakan!
Alligator Caiman
Gavial/Gharial
Kalau kita perhatikan, caiman dan alligator punya moncong yang lebih pendek dan pipih daripada buaya. Kalau gavial, perbedaannya sangat mencolok. Gavial punya ciri khas moncong yang panjang dan ramping.
Ngomongin hewan bersisik, warna sisik buaya bisa kekuningan, hitam, keabuan, sampai putih. Ada pula yang memiliki sedikit corak belang di ekornya.
Untuk edukasi buaya lebih banyak, kalian bisa mengunjungi penangkaran buaya. Sekarang, penangkaran buaya sudah tersebar dimana-mana. Di dalam maupun luar negeri. Kalau ke Kota Malang, Jawa Timur, kalian bisa mengunjungi Predator Fun Park. Tempat wisata edukasi ini mengangkat buaya sebagai hewan utama. Selain buaya, kalian juga akan menemukan ikan-ikan predator, dan beberapa jenis reptil pemangsa.
Alamatnya :Jl. Raya Tlekung No.315, Tlekung, Kec. Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur 65327
Harga tiketnya kisaran 30.000/orang. Ya… Silahkan yang mau berkunjung. Wisata, sekalian bermain dan belajar. Aku sih, sudah sering main kesana…
Adakah yang bertanya-tanya, kenapa buaya dijadikan simbol kesetiaan dan kesabaran? Jawabannya, karena buaya memang hewan monogami. Alias hanya memiliki satu pasangan semasa hidupnya. Kenapa dijadikan simbol kesabaran, karena buaya selalu sabar menanti mangsa. Walau perutnya sudah teriak-teriak minta diisi…. Intinya, sabar dalam segala hal… (Hehehe).
Terakhir, aku akan bercerita tentang cara makan buaya. Pertama, buaya akan bersembunyi di air. Menunggu mangsa. Ketika ada mangsa yang mendekat, buaya mematai-matainya dari air dengan sabar. Ketika saatnya sudah tepat, buaya akan melompat keluar air dan menerkam mangsanya. Kemudian, buaya akan menyeret mangsanya ke dalam air. Buaya menggigit mangsanya kuat-kuat. Menunggu mangsanya dengan sabar. Ia menunggu mangsanya kehabisan nafas, baru ia memakannya.
Sekali lagi aku bertanya ; bagaimana pendapat kalian mengenai hewan ini?
~Dragon Azul
Diolah dari berbagai sumber