Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk….
“… Dan sesungguhnya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis.. ” (An-Najm : 43)
Tertawa.
Identik dengan kebahagiaan. Tapi, sebagaimana yang kita tahu, tiap orang punya cara tersendiri untuk membuat diri mereka tertawa bahagia.
Shalahuddin Al-Ayyubi, pernah berkata bahwa ia tidak akan tersenyum sampai Al-Quds bebas.
“Bagaimana bisa aku tersenyum, sementara Al-Quds terjajah?! ” katanya.
Tak perlu jauh-jauh. Kita lihat, anak kecil. Sekedar melihat burung mengepakkan sayap saja, atau membuat ‘benang-benang ruwet’ di tembok rumah, mereka tertawa.
Anak ponpes, atau lebih dikenal sebagai santri, memang jauh dari orang tua dan rumah. Tapi, mereka punya cara sendiri untuk menghibur diri. Bahkan, tak jarang mereka menghibur diri dengan sesuatu yang mungkin menurut orang lain, itu biasa saja.
Ada pula mereka yang tertawa untuk menghibur dirinya sendiri, yang sedang dalam keadaan sulit atau tertekan. Tawa itu, menurut mrk bisa sedikit meringankan beban yang sedang ia pikul.
Sekali lagi, tiap orang punya cara tersendiri untuk tertawa.
Jangan samakan diri sendiri dengan orang lain. Mungkin menurutmu, ‘sesuatu’ ini membuatmu tertawa. Tapi mungkin, bagi orang lain, tidak. Mungkin baginya, itu biasa saja. Atau bisa saja, membuatnya menangis (bisa aja lho).
Teringat kata seseorang, “Kalian masih punya hati kan? Kalian nggak tertawa atas penderitaan orang kan? Kalian bukan psikopat, kan?”….
Ya. Sedikit note ; Kalau kamu tertawa atas penderitaan orang lain, ada yang dipertanyakan tentang psikismu.
Buat mereka yang suka membuat orang lain tertawa, berbahagialah. Karena, memasukkan kebahagiaan ke hati orang lain itu salah satu kebaikan.
Buatlah orang lain bahagia. Kamu pun pasti akan merasakan kebahagiaan itu.
Ku lihat para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Mereka tertawa ketika Rasulullah mendoakan kebaikan bagi mereka.
Tertawa ketika mereka terlibat dalam dakwah diin Islam.
Tertawa, walau kerabat-kerabatnya terbunuh dalam perang, tapi matanya dapat melihat Rasulullah masih hidup.
Kawan..
Untuk menutup kata-kata nggak jelas ini…
Tertawalah. Berbahagialah. Kalian berada di atas jalan yang Allah ridhai. Tetaplah berpegang teguh pada diin ini. Kalian akan bahagia. Asalkan Allah ridha, apalagi yang menghalangimu untuk tertawa?
Sekali lagi,
tertawalah…
#sekian, semoga bermanfaat.
~Dragon Azul