“Pejamkan mata…..
Kita pergi sekarang…”
#########
Usai malam Harir, malam yang menegangkan itu….
Seorang panglima berdiri di hadapan pasukannya. Pandangannya menyapu para mujahidin pelawan pasukan Majusi Persia. Luka-luka mereka masih basah. Dirinya sendiri, mungkin saat itu juga masih sedikit merasakan luka-luka dari peperangan di malam yang gelap gulita itu.
“Apa kalian merasa lelah?” tanya Sang Panglima pada pasukannya.
Pasukannya meng-iyakan. Panglima yang lembut itu memaklumi keadaan pasukan yang dipimpinnya.
“Kemenangan dalam pertempuran sebentar lagi ini berada di tangan pihak yang mendahului. Sabarlah sebentar. Mari kita lakukan penyerangan lagi….” kata Sang Panglima menyemangati pasukannya.
“… Kemenangan itu berada di tangan orang yang sabar dan tabah…”lanjutnya.
Para mujahidin seolah sedikit ter-charge oleh kata-kata panglima mereka. Mereka pun bangkit. Mereka siap untuk kembali bertarung. Merealisasikan janji Allah dan RasulNya, bahwa Persia akan takluk di tangan umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
1*salah satu contoh pemimpin yang mengerti bagaimana cara mengembalikan kekuatan orang-orang yang berada di bawah kepemimpinannya.
########
Tahun Ramadah, atau ‘tahun abu-abu’.
Dinamakan begitu, karena saat itu di kota Madinah dan sekitarnya terjadi kekeringan alias paceklik. Hingga tanaman-tanaman mengering dan tanah seolah berwarna keabuan -saking keringnya.
Sosok pemimpin yang lain, dikenal dengan Amirul Mukminin, berkeliling melihat keadaan rakyatnya. Iba ia melihat tubuh-tubuh mereka yang kurus. Bayi-bayi menangis karena ibu mereka tak bisa menyusui mereka.
Sang Amirul Mukminin menyalurkan bantuan untuk mereka sebanyak mungkin. Sampai-sampai, ia memegangi perutnya. Akhir-akhir ini, ia hanya makan roti dan minyak. Hingga kulitnya menghitam -karena seringnya ia mengonsumsi minyak. Perutnya minta ‘dikenyangkan’!
Ia berkata sambil memegangi perutnya,
“Berbunyilah sesukamu! Kau tak akan merasakan kenyang sampai kaum muslimin yang kenyang!”.
2*contoh pemimpin yang melayani rakyat yang dipimpinnya.
########
Di ranjang itu, terbaring tubuh yang semakin melemah. Sang Khalifah Rasulillah.
Yang tengah meyakinkan dirinya untuk memilih seorang sahabatnya untuk menggantikan posisinya setelah dirinya meninggal.
Mencari informasi sana-sini, meminta pendapat teman-temannya, sampai akhirnya, ia yakin. Sahabat yang telah ia pilih adalah yang terbaik. Ia berdoa kepada Allah agar Dia selalu membimbing orang yang akan menggantikannya itu.
“Ya Allah… Aku tidak mengetahui darinya kecuali kebaikan….” lirihnya.
Khalifah Rasulillah telah menetapkan pengganti yang tepat.
3*contoh pemimpin yang tidak sembarangan memilih wakilnya/pewaris jabatannya.
#######
Tragedi Jisr (Jembatan).
Kaum muslimin terdesak. Persia semakin gencar menyerang. Panglima kaum muslimin sudah gugur. Di saat yang genting itu, bangkitlah panglima muslim lain -yang menggantikan panglima sebelumnya. Korban berguguran di pihaknya.
Keadaan semakin sulit!
Tanpa pikir panjang, panglima muslim itu berbalik. Menghadang pasukan Persia yang mengejar pasukan muslimin. Sedangkan pasukan muslimin berlarian menyeberangi sungai.
“Wahai kaum Muslimin! Menyeberanglah kalian! Aku di belakang kalian!” seru panglima muslim.
Pasukannya menaati perintah. Mereka menyeberangi sungai. Sementara panglima mereka, menghadang pasukan Persia yang mengejar pasukan muslimin dengan gagah berani. Melindungi pasukannya. Hingga dirinya menerima luka-luka yang akhirnya menyebabkan kematiannya….
4*contoh pemimpin yang berkorban demi keselamatan anggotanya.
########
Dari beberapa contoh-contoh yang sangat sedikit dari para sahabat Rasul itu, kita bisa mengambil pelajaran.
Bahwa merekalah para pemimpin yang namanya ditulis dengan tinta emas dalam sejarah Islam.
Hei, para pemimpin! Merekalah yang harus kalian idolakan!
Kawan, cuplikan-cuplikan cerita di atas, bukanlah kisah fiksi. Semua itu nyata. Merekalah orang-orang yang sudah dijamin surga. Merekalah orang-orang yang harus kita idolakan. Merekalah sosok-sosok pemimpin pilihan. Yang dengan perjuangan mereka, Islam ini bisa merata di seluruh dunia.
By the way, tadi itu kisah siapa saja sih?
Kamu nanya?
Hehe. Bercanda. Nih aku kasih tahu ;
1*Al-Qa’qa’ bin ‘Amr At-Tamimi
2*’Umar bin Al-Khaththab Al-‘Adawi
3*Abu Bakar ‘Abdullah bin Abu Quhafah Ash-Shiddiq At-Taimi
4*Al-Mutsanna bin Haritsah Asy-Syaibani
Itulah beliau-beliau yang aku idolakan #asek…..
Jangan cuma tahu nama dan kisahnya saja! Berusahalah untuk mengidolakan dan meneladani mereka!
~Dragon Azul