Malam menyelimuti dataran bersalju itu. Purnama bersinar terang di atas sana. Serigala abu-abu itu berlari menembus salju yang tebal.
“KEJAR SERIGALA ITU!!” teriakan kasar membahana.
Serigala itu tak peduli. Belasan pemburu tengah mengejarnya di belakang. Menginginkan dirinya untuk dijadikan budak. Susah payah ia melangkah di salju yang tebal. Sesekali ia bersembunyi dalam salju untuk berkamuflase. Namun para pemburu itu dengan mudah mengetahui posisinya. Kalau sudah begitu, si serigala terpaksa menyerang. Sekedar mencari celah agar bisa kabur lagi.
Malam semakin kelam. Serigala itu menatap purnama sejenak. Matanya mendadak berubah warna. Bersinar terang. Sedetik kemudian, kembali seperti semula. Kali ini, mata tajam itu berkaca-kaca. Sekelebat kenangan menyiratkan rasa rindu. Ia ingin menyerah. Tapi, keputusannya sudah bulat. Ia harus kembali menyatukan Animalia Clan.
********
Beberapa bulan yang lalu.
Animalia Clan adalah sebuah bangsa yang terbentuk dari hewan-hewan luar biasa. Mereka punya kemampuan berubah menjadi berbagai wujud makhluk. Mulai dari hewan, hewan mitologi seperti naga, sampai manusia. Tak hanya itu. Mereka juga punya kemampuan utama, seperti kuasa elemental misalnya. Seperti serigala ini. Kenalkan, tokoh kita, Blizzard si serigala es betina. Kemampuan utamanya adalah es.
Satu rahasia umum dari bangsa Animalia Clan, bahwa mereka bisa lebih kuat bila memiliki partner. Ketika ia mendapat partner, ia dan partnernya akan ‘saling berbagi kekuatan’. Mereka akan menjadi pasangan yang saling menguatkan.
Namun, di sisi lain, kemampuan luar biasa itu membuat mereka selalu diburu. Manusia-manusia gila kuasa menginginkan kemampuan mereka itu. Ingin menjadikan mereka sebagai budak mereka. Atau, yang lebih buruk, membunuh mereka dengan menyerap semua kemampuan dari si hewan.
Hari itu, pada pagi yang tenang.
Para pemburu itu datang. Memporak-porandakan desa bangsa Animalia Clan. Beberapa hewan yang tak mampu menyelamatkan diri gugur. Ada pula yang tertangkap. Sebagian lainnya berusaha melarikan diri. Lari tanpa tahu tujuan. Blizzard adalah salah satu dari hewan yang kabur. Jadilah ia buronan yang terus dikejar-kejar.
Saat kabur, ia lari bersama ayahnya, Karriev. Si serigala hitam dengan kemampuan api hitam. Namun, dalam hiruk pikuk kejaran pemburu, ia terpisah dari ayahnya. Tak punya siapapun sebagai teman, akhirnya Blizzard memutuskan untuk mencari partner.
Pada akhirnya, Blizzard memiliki partner setelah petualangan panjang. Sayangnya, para pemburu tetap bisa mencium keberadaannya. Berapa kali Blizzard harus kehilangan partner karena label buronan yang ia punya. Lagi-lagi ia tak tahu kemana harus lari.
Tak ingin jatuh lebih banyak korban, Blizzard memutuskan untuk tidak pernah mengambil siapapun sebagai partner. Meskipun ia tahu, itu akan membahayakan dirinya. Tanpa partner, ia tak akan seberapa kuat. Semua hewan Animalia Clan sebenarnya membutuhkan partner untuk memaksimalkan kemampuan utama mereka.
Kini, ia luntang-luntung tanpa arah. Dari berbagai tragedi itu, ia bertekad untuk kembali menyatukan Animalia Clan. Hewan pertama yang ia cari, tentunya adalah ayahandanya sendiri, Karriev.
********
Kembali ke masa sekarang. Blizzard tak menghentikan langkahnya. Nafasnya terengah. Detak jantungnya perlahan kembali stabil. Sejauh ini, pemburu-pemburu itu belum tampak lagi. Ia bisa lebih santai.
Tapi….
Set!
Sekelebat bayangan melesat diantara semak-semak dekat Blizzard. Spontan Blizzard memasang kuda-kuda. Bulu-bulunya mengeluarkan cahaya lembut. Matanya menyala terang. Ia menggeram ke arah semak yang berkeresak. Taring-taring tajamnya ia pamerkan. Tak gentar meski setitik. Siaga akan keadaan sekitar. Semak-semak yang bergerak hanya ada di hadapannya. Artinya, bayangan itu mungkin hanya sendirian.
Suara geraman muncul dari semak yang bergerak itu. Bayangan yang pekat perlahan menampakkan diri. Langkah yang sunyi namun menyeramkan keluar bersamaan dengan geraman tersebut. Blizzard mengambil kesempatan untuk menyerang terlebih dahulu. Melompat. Menerkam bayangan di balik semak.
Geraman dari si bayangan berubah menjadi jeritan. Blizzard menggigit leher dari bayangan. Menindih tubuh lawannya. Ia mencengkeram ‘bayangan’ itu. Si lawan mengerang. Bayangan itu menggeliat. Melakukan perlawanan. Namun perlawanan sudah terlambat. Blizzard mulai membekukan ‘mangsanya’.
Ketika setengah badan si bayangan mulai beku, ia bersuara. Berbicara dengan bahasa yang dipahami Blizzard. Blizzard mengendurkan cengkeramannya.
“Tunggu! Aku tidak akan melawanmu! Aku janji!” pinta bayangan itu.
Blizzard mematung. Bahasa itu… Itu adalah bahasa Animalia Clan. Ia melepaskan si bayangan. Es mencair. Bayangan itu bangkit. Blizzard kembali ke wujud normal. Di bawah cahaya lembut bulan, dengan cepat Blizzard mengetahui siapa bayangan itu. Si bayangan pun tahu siapa yang menyerangnya barusan.
Si bayangan berubah wujud. Bayang-bayang hitam yang mengepul di sekitarnya perlahan memudar. Kini, tampaklah dengan jelas siapa dirinya.
“A… Araya?..” Tak salah lagi. Bayangan itu, adalah teman masa kecilnya yang juga berasal dari Animalia Clan.
“Bliz?” Araya tersenyum. Mendekati Blizzard. Menyentuhkan hidungnya ke hidung Blizzard.
Blizzard dan Araya tertawa. Mereka bersyukur. Masih dipertemukan dengan sesama bangsa Animalia Clan. Araya adalah seekor rubah merah betina dengan kemampuan utama kegelapan. Blizzard bergerak ke samping kanan tubuh Araya. Mencari simbol Animalia Clan untuk memastikan bahwa Araya yang di hadapannya ini benar-benar temannya. Karena setiap hewan Animalia Clan punya simbol bangsanya di belikat kanannya.
“Kau masih meragukanku, Blizzard?” Araya nyengir.
Blizzard tak mendengarkan kata-kata Araya. Fokus mencari simbol di tubuh rubah itu. Dan akhirnya, ia menemukan simbol itu di belikat kanan Araya. Agak sulit untuk menemukan simbol itu. Simbol itu agak pudar. Bisa disimpulkan bahwa Araya pun melalui petualangan panjang setelah tragedi desa Animalia Clan itu.
“Ya… Sekarang aku tidak meragukanmu.” Blizzard membelai kaki belakang Araya menggunakan ekornya.
Araya menatap simbol milik Blizzard. Simbol itu pun agak pudar. Namun masih terlihat cukup jelas. Mereka pun bertukar cerita tentang petualangan masing-masing. Sementara matahari mulai terbit.
Sinar pertama matahari menyiram hutan yang mengungkung dua hewan luar biasa itu. Keduanya melihat ke timur. Matahari seolah melambai pada mereka. Araya mengajak Blizzard untuk beristirahat sejenak di rumahnya.
“Kamu… Sudah memiliki partner?” tanya Blizzard.
Araya mengangguk. Blizzard ber-oh pelan. Pantas saja kemampuan utamanya meningkat. Rupanya ia ber-partner.
Keduanya terus berjalan. Hingga tampaklah di hadapan mereka sebuah desa. Desa itu berada di samping danau yang membeku. Beberapa penduduk desa itu sudah keluar untuk beraktivitas. Ada yang melubangi es di permukaan danau dan memancing ikan. Beberapa rumah tampak berasap. Ada yang mulai menyiapkan dapurnya untuk memasak sarapan.
“Selamat datang di Desa Mizumi, Blizzard!” kata Araya riang.
Ia berlari menuju seorang laki-laki muda yang tengah memancing ikan di danau yang beku. Danau yang dikenal penduduk desa sebagai Danau Hoki. Blizzard mengikuti kawan rubahnya.
“Araya? Dari mana saja kamu?” pemuda yang didekati Araya berdiri. Menyambut Araya.
Araya menggonggong pelan. Melompat ke pelukan pemuda itu.
“Perkenalkan, ini partnerku, Glade. Glade, ini teman lamaku. Dari Animalia Clan.” jelas Araya.
Glade si pemuda memahami kata-kata Araya. Meskipun yang terdengar hanya gonggongan pelan dan geraman. Namun karena dirinya sudah ber-partner dengan Araya, mereka dapat saling memahami maksud satu sama lain.
Blizzard menggonggong pelan. Isyarat untuk salam perkenalan. Glade menurunkan Araya. Mendekati Blizzard. Menawari serigala itu untuk beristirahat di rumahnya. Dengan sopan Blizzard menolak tawaran itu. Araya memaksa Blizzard untuk beristirahat barang sejenak. Sekedar menikmati sarapan. Dari cerita Blizzard, ia tahu apa tujuan dari perjalanan yang dilalui kawannya itu.
“Ayolah… Kau pasti lapar. Makanlah dulu. Jangan menyiksa diri.” desak Araya.
Glade sedia menyiapkan sarapan untuk dua hewan itu. Akhirnya, Blizzard menurut. Beristirahat sejenak dan menikmati sarapan di rumah Glade dan Araya.
Usai sarapan, Blizzard sekali lagi mengajak Araya berbincang empat mata. Glade pun melanjutkan kegiatan memancingnya. Meninggalkan dua hewan itu di rumahnya.
“Aku setuju untuk menyertaimu dalam misi penyatuan kembali Animalia Clan ini. Aku juga ingin menemukan ayahku.” kata Araya dengan semangat.
Blizzard tersenyum. Senang karena Araya menyambut tawarannya dengan antusiasme tinggi. Namun, ada satu hal yang perlu ia sampaikan pada kawannya itu. Sebuah syarat untuk menyertai misinya. Tentunya bukan syarat yang mudah.
“Aku akan penuhi syarat itu. Apapun itu syaratnya. Asalkan aku dapat bertemu kembali dengan ayahku.” Araya mendesak Blizzard untuk mengutarakan syarat itu.
“Benar? Kau siap apapun syarat yang akan kuberikan?” Blizzard memastikan.
Araya mengangguk mantap. Blizzard menghembus nafas berat. Syarat ini cukup berat. Ia pun menerapkan syarat itu pada dirinya sendiri. Berat. Ia tahu itu berat. Ia tahu, untuk menyatukan Animalia Clan, syarat ini cukup sulit untuk disepakati oleh hewan Animalia Clan.
Bersambung…….
NB : “Tomodachi” berarti “temanku” dalam bahasa Jepang. Judul ini merujuk pada pertemuan Blizzard dengan Araya, kawan lamanya. Bersama kawannya, mereka menempuh petualangan panjang untuk menyatukan kembali Animalia Clan. Judul ini terinspirasi dari OST Mechamato Movie versi Jepang.
~Dragon Azul
NAFFF MANAAA EP 2 nyaaaa wkwkkw BAGUS BANGETT maasyallah