“Apa syaratnya, Blizzard?” desak Araya. Sepertinya ia sudah tidak sabar.
Lagi-lagi Blizzard menghela nafas. Ia tahu tidak semua anak Animalia Clan sekuat dirinya. Ia takut Araya tak mampu menerima syarat tersebut. Tapi, kalau dia yang memintanya…?
Blizzard mengajak Araya berjalan menjauh. Mencari tempat yang pas untuk bincang empat mata. Araya menurut. Mengekor kawannya.
Mereka terus berjalan di antara rumah-rumah manusia. Sampai Blizzard melihat sebuah tempat kumuh yang lebih tepat disebut sebagai tempat sampah.
“Ngomong disini aja nggak apa.” kata Araya sambil berisyarat menunjuk tempat sampah itu.
Blizzard menoleh ke arah yang ditunjuk Araya. Ia senang Araya masih memiliki kemampuan untuk memahami keinginan sesama bangsa Animalia Clan. Sebuah kelebihan lain dari hewan Animalia Clan; mereka seolah memiliki ‘ikatan batin’ dengan sesama bangsa Animalia Clan.
Tempat sampah itu cukup tersembunyi dari orang-orang yang berlalu lalang. Cocok untuk pembicaraan rahasia. Dua hewan unik itu bersembunyi di belakang tong sampah dan mulai bercakap-cakap.
“Cepetan! Kasih tau aku!” desak Araya lagi.
Blizzard gemas. Hampir mencaplok Araya. Jangan mendesakku terus!
“Okey! Dengerin baik-baik! Syarat pertama, kau harus siap apapun yang terjadi nanti!” kata Blizzard tanpa basa-basi lagi.
Araya mengangguk cepat. Ia sudah tahu konsekuensi pilihannya.
“Kedua, kau harus melepas bonding mu dengan partnermu.” Blizzard segera memalingkan wajah.
Itulah yang sedari tadi menghalanginya untuk membeberkan syarat. Itulah syarat terberat.
Araya sempat tersentak. Meskipun ia berjanji untuk bersiap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi, tapi syarat itu tetap membuatnya terkejut. Sebelah hatinya ingin berteriak marah. Tidak! Bagaimana ia akan berpisah dengan partnernya??
“Blizzard?! Kau tahu sendiri, kan? Kalau kita melepas bonding, kemampuan kita akan menurun!” Araya berseru tertahan.
Blizzard hanya diam. Membelakangi Araya.
“Kau mau ikut atau tidak?” tanya Blizzard sekali lagi.
Kali ini giliran Araya yang terdiam. Teringat akan kata-katanya sendiri. Ia menunduk sejenak. Menghela nafas. Ini konsekuensinya.
“Aku ikut. Dan aku siap melepas bonding ku.” ujar Araya mantap.
Blizzard berbalik. Bertatap mata dengan rubah kegelapan itu. Seolah ingin mengorek kejujuran di balik kata-katanya. Sejenak. Kemudian ia tersenyum.
“Aku tahu kamu kuat, Araya..” Blizzard tersenyum lebar. Menyemangati temannya.
Araya balas tersenyum. Matanya berkaca-kaca sejak tadi. Berusaha meneguhkan batinnya. Melepas bonding adalah salah satu hal paling berat bagi hewan Animalia Clan.
“Maaf bila syarat ini terlalu berat. Tapi, kita akan sulit bersatu jika masing-masing dari kita masih memiliki bonding dengan pihak tertentu. Kita harus kembali ‘kosong’, murni.” Blizzard menyentuhkan hidungnya ke hidung Araya.
“Iya, Blizzard. Aku faham..” Araya mengusap air mata yang menggenang di pelupuk.
Blizzard dan Araya mengulurkan ekor masing-masing. Lalu menepukkannya. Menguatkan tekad.
######
“Apa? Melepas bonding?” seru Glade spontan. Ketika Araya menyatakan keputusannya.
Araya mengangguk mantap. Keraguan sudah ia buang jauh-jauh. Ia yakin ini adalah jalan terbaik. Araya menggonggong pelan. Menjelaskan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Setelah berpikir sejenak, akhirnya Glade mengiyakan.
Glade merentangkan tangannya. Tanpa basa-basi, Araya melompat ke pelukan Glade. Peluk erat untuk terakhir kalinya. Araya menatap dalam bola mata Glade. Berkedip dengan kedipan yang tidak biasa. Seketika, mata Glade bersinar lembut. Kemudian kembali normal. Namun, ketika ia membiarkan Araya turun dari pelukannya, ia mulai merasakan keanehan itu. Ia tak lagi memahami maksud gonggongan dan gerungan Araya.
Bulir bening mengalir dari mata Glade. Ia melambai pada Araya yang berlari menjauh. Mengekor Blizzard.
#########
Hewan-hewan itu telah memilih jalan mereka. Menanggung segala resiko. Demi bersatunya Animalia Clan.
Blizzard dan Araya terus berlari. Melintasi dataran salju.
“Kita kemana setelah ini?” tanya Araya sambil terus berlari.
“Kau ingat, kan? Ada semacam ikatan batin antara hewan Animalia Clan?” Blizzard bertanya balik.
Araya menggerung pelan. Meng-iya-kan.
“Itulah yang akan mengarahkan langkah kita.”.
Araya ber-oh pelan. Matanya berbinar.
Dua hewan unik itu mempercepat langkah. Hari mulai gelap. Para pemburu akan beraksi. Mereka harus cepat-cepat menemukan tempat yang aman.
Tiga kilometer mereka lalui. Sejauh ini, mereka belum merasakan tanda-tanda keberadaan bangsa Animalia Clan. Namun tiba-tiba, mereka merasakan aura aneh.
“Blizzard, kau merasakannya?’ tanya Araya setengah berbisik.
Blizzard mengangguk. Ia juga merasakannya. Aura itu halus sekali. Namun bisa dengan cepat dideteksi oleh hewan dengan indra tajam seperti mereka.
Araya dan Blizzard saling tatap. Satu detik. Dua detik. Tiga detik. Mereka memutuskan untuk berjalan perlahan. Mengikuti aura tersebut. Ketika keanehan itu semakin terasa, tandanya mereka semakin dekat dengan sumbernya.
Dua hewan kecil itu saling tatap. Kemudian tersenyum. Dengan gagah berani melangkah menembus semak-semak. Menghampiri sumber.
Mereka sudah tahu aura apa itu.
To be continue….
NB: Bonding adalah jalinan atau hubungan antara hewan dengan pemiliknya.
~Dragon Azul
Haduh ending ep 2 bikin penasaran TuT